Semalam Bersama Penyihir Wanita

Kemudian aku mencarinya kembali, mencoba memahaminya berulang kali, hari demi hari hanya untuk mengisi kekosongan yang terasa samar sekali.

Aku belum paham apa yang terjadi hingga hari ini datang, kemudian satu simpul inti telah terurai dan mengurai simpul kecil lainnya. Dia ada disini, tepat di sisiku sambil menyisir rambut panjangnya sembari berkata “Aku tahu apa yang kamu tak tahu, dan kamu tahu apa yang aku tak tahu. Bukankah itu sudah cukup untuk kita saling terbuka, juga saling mengerti?”

Aku masih bingung dengan apa yang dikatakannya sembari membalasnya “Aku tidak sedang kebingungan juga tidak sedang mencari jawaban, aku juga bukan seorang yang penuh rahasia, jika ada yang sedang kamu sembunyikan maka kau hanya perlu mengatakan” Aku tak mau terjebak dengan kata-katanya aku tahu betapa pintarnya dia.

Tanpa berpikir panjang dia menimpal ucapku, “Kamu tak perlu berhati-hati denganku, aku pun tak sedang menyembunyikan apapun, aku mau bermain tebak tebakan tentang perasaan, namun karena ini seperti aku sedang bermain sembunyi sembunyian, maka ku katakan saja bahwa aku cinta kamu”

Aku semakin berhati-hati dengan ucapnya dan membalas, “Aku juga cinta kamu, dan aku adalah pria yang berani, jadi untuk apa aku takut padamu?” Aku berani berkata demikian karena tak mau kalah secara mental dengannya, aku rasa dia sedang bermain pikiran denganku, mencari informasi penting yang ada di kepalaku.

Wajahnya mulai mendekati wajahku, matanya yang indah bertemu dengan mataku, dia menatap tajam seolah menggodaku. Kami bertatap selama lebih dari 5 detik, dan tangannya kini mulai bergerak menyentuh pipiku sembari berkata “Kini aku tahu semua yang kau katakan adalah kebohongan, aku bisa merasakan ketakutanmu, detak jantungmu yang tak karuan, kau takut semua rahasiamu terbongkar, apa yang kamu sembunyikan?”

Aku memegang tangannya, menghela nafasku, mengatur detak jantungku. Ini bukan pertama kalinya aku menghadapi wanita, aku seharusnya sudah terbiasa, namun dia rasanya berbeda, dengan segala ketakutanku aku merasa bahwa dia bisa dipercaya. Setelah cukup tenang aku bilang padanya, “Aku memang punya banyak rahasia, namun tidak ada guna kau mengetahuinya, raja mana yang hendak mengutusmu untuk menggali informasi dariku, jika kamu mau tahu, kan ku beri tahu, asalkan untuk malam ini kamu jadi milikku”

“Aku mau jadi milikmu, bukan untuk malam ini saja, bahkan hingga esok ataupun selamanya”, setelah berkata demikian dia langsung mencium bibirku, dan aku menikmatinya.

Semalam sudah kita bersama, aku masih berhati hati dengannya. Minuman yang dia suguhkan semalam tak sedikitpun ku tegukkan. Aku sedikit takut dengan apa yang dia katakan, mungkin saja ada mantra yang dia telah rapalkan, mungkin juga minumannya telah tercampur ramuan. Sebelum dia terbangun aku pergi meninggalkannya, sambil menuliskan sebuah surat. “Terimakasih aku menikmatinya, semoga kau juga. Maaf aku pergi karena masih terlalu banyak yang aku takutkan. Aku belum pernah bertemu wanita sepintar dirimu. Jika kamu seorang penyihir, maka mantra yang kamu rapalkan belum bisa mempengaruhiku. Namun, jika kamu masih mau banyak tahu, malam ke tiga temui aku di tugu eksekusi itu.”

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *